Sejarah hubungan The Fed dengan Nusantara

Sejarah hubungan The Fed dengan NusantaraSri Baduga Maharaja 101.
Artikel Sejarah hubungan The Fed dengan Nusantara terbagi menjadi beberapa sub artikel penting:

•    Sejarah the Fed dan kemerdekaan Negara Amerika Serikat
•    Sejarah berdirinya Bank of United States
•    Berdirinya Bank of Java dan Private Dutch Investor
•    Kerajaan Banten mengakui kedaulatan Negara Amerika Serikat
•    Sebab terjadinya Perang Dunia
•    Hubungan The Fed dengan Nusantara


Sejarah the Fed dan kemerdekaan Negara Amerika Serikat

The Federal Reserve Bank atau Bank Sentral Amerika, didirikan di New York pada tanggal 23 Desember 1913, yang diresmikan oleh presiden Amerika Serikat pada saat itu yaitu Woodrow Wilson, dengan permodalan awal sebesar US$ 20.000.000.

Saat ini The Federal Reserve Bank adalah Bank Sentral terbesar di dunia, memiliki 12 cabang Bank dengan total pengelolaan dana sebesar 17 trilyun dollar, atau setara 255.000 trilyun rupiah (kurs 1USD=Rp15.000), dan memiliki Gold Collateral (Jaminan Emas) berupa emas batangan sebanyak kurang lebih 570.000 metriks ton.


Perjalanan sejarah The Federal Reserve Bank atau sering disebut The Fed, diliputi banyak tanda tanya dan kontroversi. Terutama dari segi permodalan awal, visi misi, serta tokoh-tokoh yang sesungguhnya menjadi pendiri atau pemilik The Fed.

Negara Amerika Serikat berdiri pada tanggal 4 Juli 1776, melalui Deklarasi kemerdekaan yang disebut “Declaration of Independence”. Dibandingkan dengan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Italia yang terlebih dahulu memiliki sejarah panjang dalam membentuk perekonomian. Secara logika seharusnya Amerika Serikat berada dibawah negara-negara Eropa tersebut dari segi kekuatan ekonomi pada saat baru berdiri.

Sejarah berdirinya Bank of United States

Secara logika, Amerika Serikat yang baru berdiri, kekuatan ekonomi Negara tersebut dibawah Negara Eropa, namun tidak demikian halnya dengan Negara Amerika Serikat. Tidak lama setelah merdeka, Amerika Serikat berusaha membangun perekonomian dengan menggunakan sistem bank Sentral. Pada tahun 1791 Bank of United States pertama kali didirikan. Dengan permodalan berasal dari Investor lokal serta modal pinjaman yang berasal dari Luar Negara Amerika Serikat.

Dalam dokumen sejarah resmi, Negara Amerika Serikat tidak pernah menyebut secara fair mengenai pinjaman luar negeri mereka. Hanya disebutkan bahwa pinjaman luar negeri pertama mereka berasal dari Negara Perancis dan Investor swasta dari Kerajaan Belanda, tanpa pernah menyebutkan nama atau institusinya.

Pada tahun 1795, hutang luar negeri ke Negara Perancis dilunasi, dan selanjutnya dalam dokumen, disebutkan pinjaman kepada investor swasta dari Kerajaan Belanda,hal inilah yang dilanjutkan untuk membiayai berdirinya Negara Amerika Serikat.

Kerajaan Belanda pada saat itu sedang mengalami krisis keuangan yang parah sebagai akibat perang yang berkepanjangan dengan negara-negara jajahan termasuk Negara Indonesia yang pada saat itu disebut Nusantara. Bukti bahwa Kerajaan Belanda mengalami krisis keuangan adalah bangkrutnya V.O.C pada tahun 1799 sehingga perusahaan tersebut dihentikan operasionalnya.

Berdirinya Bank of Java dan Private Dutch Investor

Untuk mengisi kas keuangan, kerajaan Belanda mendirikan Bank Of Java pada tahun 1828 yang terpusat di pulau jawa. Perlu diketahui, walaupun saat itu Nusantara diduduki kolonial Belanda, namun dibandingkan dengan negara lain di dunia, kondisi kerajaan-kerajaan Nusantara jauh lebih baik.

Kerajaan-kerajaan Nusantara memiliki sumber pangan melimpah, sumber daya alam yang melimpah, serta aset yang melimpah sebagai hasil keuntungan dagang antara kerajaan-kerajaan nusantara dengan pedagang dari luar negeri. Sementara Negara-negara lain di dunia porak poranda karena perang dan revolusi yang terjadi. Dapat dikatakan pada saat itu, hasil bumi dari kerajaan di Nusantara menjadi lumbung pangan dunia.

Yang menjadi pertanyaan, siapakah investor swasta dari Kerajaan Belanda atau disebut sebagai Private Dutch Investor  yang begitu hebatnya sehingga dapat membiayai Negara Amerika Serikat?

Nathan Rothschild, adalah seorang Yahudi-Bavaria (Jerman), anak dari bankir terkenal dari Jerman yaitu Baron Amsell Rothschild 1, penguasa hampir seluruh Bank sentral di Eropa, yang melihat potensi luar biasa yang dimiliki kerajaan Nusantara pada saat itu. Dialah yang sesungguhnya orang dibalik layar dalam pergerakan dan pendirian Bank Of java.

Berkat kecerdikannya, Nathan Rothschild berhasil melakukan pendekatan kepada raja-raja Nusantara, dengan tujuan supaya para raja nusantara menginvestasikan emas yang mereka miliki dan mau menyimpannya di Bank Of Java. Pada akhirnya ratusan ribu ton emas berhasil dikumpulkan. Sebagai pertukaran, dokumen obligasi diterbitkan kepada raja-raja nusantara tersebut.

Emas-emas tersebut akhirnya dibawa ke Eropa untuk membiayai negara-negara Eropa yang sedang porak-poranda. Pembiayan dilakukan melalui bank-bank sentral negara masing-masing yang sudah dikuasai sahamnya oleh keluarga Rothschild. Tambahan emas dari Nusantara ini membuat bisnis perbankan keluarga Rotschild semakin menggurita. Hampir semua negara dibiayai oleh institusi perbankan milik keluarga Rotschild.

Dari sinilah mulai ada titik terang mengenai siapakah orang yang disebut dalam sejarah Amerika sebagai Private Dutch Investor, atau investor perorangan dari Kerajaan Belanda. Karena prinsip dari keluarga Rotschild:
Kami tidak memerlukan Negara atau jabatan, berikan kami kekuatan ekonomi maka semua Negara akan dibawah kekuasaan kami”. 
Walaupun secara resmi keluarga Rothschild adalah warga Negara Jerman, namun sesungguhnya mereka ada dimana-mana dan menguasai perekonomian hampir semua Negara. Mereka dapat menempatkan diri sebagai warga negara manapun di dunia.

Kerajaan Banten mengakui kedaulatan Negara Amerika Serikat

Satu fakta sejarah yang tersirat lainnya adalah keterkaitan antara berdirinya Negara Amerika Serikat dengan kerajan di Nusantara yang tidak banyak diketahui orang, dalam dokumen sejarah berdirinya Negara Amerika Serikat disebutkan bahwa 2 negara internasional yang pertama kali mengakui kedaulatan Amerika Serikat adalah Kerajaan Inggris dan Kerajaan Banten. Dari titik ini tentu pembaca mulai memahami adanya hubungan antara berdirinya Amerika Serikat dengan Negara Indonesia atau Kerajaan Nusantara. Karena Kerajaan Banten merupakan salah satu Kerajaan yang ada di Nusantara.

Setelah mengalami banyak kendala dengan Bank Of United States dibawah kendali pemerintah federal, maka pada tahun 1906, senator Aldrich – rekanan dari keluarga Rothschild, menggulirkan wacana sistem Federal Reserve dimana dalam sistem ini pemerintah tidak memiliki kendali penuh atas perbankan nasional. Federal Reserve adalah sistem perbankan independen yang berperan menggantikan fungsi bank sentral, dimana segala aktivitas keuangan negara harus atas dasar persetujuan sistem ini.

Namun dibalik itu, tujuan terselubung dari pengajuan sistem ini adalah supaya bisnis perbankan dari keluarga Rothschild dapat melakukan ekspansi penuh dan kendali atas perekonomian di Negara Amerika Serikat.

Pada tahun 1912, wacana ini mendapatkan persetujuan mayoritas anggota kongres di Negara Amerika Serikat, "Maka sejak berdirinya The Fed pada tahun 1913, Negara Amerika Serikat resmi berada dibawah kendali The Fed".

Dari titik inilah ekonomi Negara Amerika Serikat melesat. Seluruh sumber dana keluarga Rothschild yang berada di Eropa sebagian besar secara bertahap mulai dialihkan untuk membangun Negara Amerika Serikat melalui The Fed. Dana yang dikucurkan The Fed kepada pemerintah Amerika Serikat harus dikembalikan ditambah bunga pinjaman. Dalam hal ini, rakyat Amerika Serikat menanggung hutang negaranya kepada The Fed.

Walaupun demikian, dalam perhitungan internal The Fed, terdapat kekhawatiran setelah mereka menghitung bahwa perputaran uang yang terjadi saat itu masih terlalu kecil dibanding dengan aset yang mereka kelola.

Sedangkan The Fed setiap tahunnya harus membayar bunga kepada para pemilik emas yang sah. Adapun data yang ditemukan Sri baduga Maharaja 101 atau Baduga 101 tentang komposisi kepemilikan modal yang dikelola keluarga Rothschild melalui The Fed terdiri dari: 90% berasal dari aset Kerajaan Nusantara, 8% milik keluarga Rothschild, sedangkan 2% sisanya terbagi atas kepemilikan keluarga Keneddy dari Amerika Serikat, keluarga Bhutto dari Kerajaan Pakistan, serta pemilik lain yang persentasinya tidak signifikan.

Sebab terjadinya Perang Dunia

Dalam kekhawatiran ini muncul ide untuk menciptakan Perang Dunia. Karena dengan adanya Perang Dunia maka dipastikan setiap Negara akan memobilisir dana secara besar-besaran untuk memperkuat militer masing-masing. Dan dana tersebut tentu  berasal dari bank sentral tiap Negara, yang notabene dikuasai keluarga Rothschild. Dengan cara demikian perputaran uang dan keuntungan yang diperoleh grup perbankan keluarga Rothschild akan meningkat tajam.

Setahun setelah The Fed berdiri, pada tahun 1914 terjadilah perang dunia ke-1, yang dilanjutkan perang dunia ke-2 pada tahun 1939. Namun diluar dugaan The Fed, disaat sedang terjadi kecamuk perang yang melanda setiap pelosok dunia bahkan hampir semua Negara, muncullah seorang tokoh besar, yaitu Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia.

Hubungan The Fed dengan Nusantara

Kemampuan Ir.Soekarno yang luar biasa sebagai pemimpin, mampu menyatukan rakyat dan bangsa Nusantara yang saat itu sedang terpecah, untuk kemudian menjadi Negara Indonesia pada tahun 1945. Beliau berhasil mengumpulkan obligasi-obligasi yang dikeluarkan Bank Of Java yang pada awalnya terpecah pecah. Dengan kecedasan dan keberaniannya pula, beliau melakukan privatisasi Bank Of Java menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953.

Dengan berbekal surat obligasi yang sudah dikumpulkan ini, Ir.Soekarno mendatangi Negara Amerika Serikat pada April tahun 1961 untuk menagih aset-aset tersebut. Pada saat itu Negara Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden John F Keneddy, dan kebetulan  juga merupakan salah satu stake holder turun temurun yang memiliki saham di The Fed. Keduanya langsung akrab, dan memiliki rencana besar untuk memindahkan aset manajemen ke Indonesia. Mereka juga merencanakan untuk memindahkan seluruh emas batangan yang tersimpan di Federal Reserve Bank, ke Negara Indonesia.

The Fed yang khawatir semua asetnya akan dipindahkan, melakukan segala cara agar tidak kehilangan sumber permodalan terbesar mereka. Maka tidak lama setelah itu, dunia menyaksikan bagaimana Presiden Amerika Serikat, John F Keneddy, akhirnya meninggal karena ditembak pada tanggal 22 November 1963.

Namun demikian pada tahun 1962, Ir Soekarno berhasil mendapatkan Obligasi resmi The Fed yang semula terpecah atas nama-nama kerajaan-kerajaan Nusantara menjadi satu dokumen induk yang disebut “Federal Reserve Bond” (Surat Hutang Federal Reserve) atau lebih terkenal dengan sebutan FRB. Dan sebagai perwakilan pemilik atau Representative Owner, Ir.Soekarno membawa FRB ini kembali ke Negara Indonesia, untuk nantinya diberikan kepada pemilik sah dari dokumen ini.

Inti dari dokumen FRB ini adalah surat yang menyatakan kepemilikan emas yang tersimpan sebagai Gold Collateral yang dikelola oleh The Fed, sejumlah 570,000 metriks ton emas, (bukan 57,000 metrik ton seperti artikel “Amerika hutang 57 ribu ton emas kepada Indonesia” yang pernah diposting di Baduga101 !! yang pada akhirnya banyak situs yang melakukan duplikat artikel /copy paste, bahkan sempat di tayangkan oleh sebuah televisi Nasional Indonesia, maka Sri Baduga Maharaja 101 atau Baduga 101 akhirnya menghapus artikel tersebut karena setelah dilakukan penelitian, dokumen tersebut hanyalah berupa MoA dan belum menjadi MoU).

Dokumen ini terdiri dari sebuah Dokumen induk dan 3000 lembar surat Obligasi. Ke-3000 lembar surat obligasi ini dipecah atas nama 12 bank primer yang berada di bawah naungan The Fed. Setiap bank menerbitkan 250 lembar Obligasi. Nilai dari per lembar Obligasinya adalah sebesar USD 5 milyar.

Tidak lama setelah FRB diterbitkan, maka Ir.Soekarno pun lengser akibat terjadinya pemberontakan, yang lebih dikenal dengan sebutan Tragedi G30S/PKI pada tahun 1965. Anehnya, seiring dengan lengsernya Bung Karno, (panggilan akrab Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno, admin) maka dokumen-dokumen FRB tersebut bagaikan telah hilang ditelan bumi.

Dimanakah sesungguhnya dokumen FRB tersebut berada? Siapakah pemilik yang sesungguhnya dari FRB ini? Adakah hubungan kata sandi FRB dengan gereja Vatikan di Roma?? Apakah kata sandi masih dipegang oleh gereja Vatikan??  Adakah hubungan Kerajaan Nusantara dengan Adolf Hitler?? Seiring dengan waktu yang akan menjawab.

Akhirul kalam
Semoga artikel Sejarah hubungan FED Dengan Nusantara dapat menjadi referensi untuk  menambah wawasan serta manfaat bagi pembaca setia Sri Baduga Maharaja 101

Salam,
Sri Baduga Maharaja 101
Artikel Sumbangan dari Bernard, admin Miztix online Magazine, editing by Baduga101